Kamis, 26 Oktober 2017

Upaya meningkatkan kedisiplinan shalat berjamaah di mushallah MTsN 5 Tanah Laut  para guru juga   melakukan kerjasama dengan wali siswa.Guru-guru setiap hari membimbing siswa untuk shalat berjamaah dengan cara guru menutup pelajaran saat azan berkumandang. Para siswa diwajibkan hafal wirid sholat fardu dan mereka bergantian memimpin membaca wirid setiap kali sholat berjamaah ,setiap hari siswa dibimbing untuk membawa perlengkapan shalat dan jika ada siswa yang sengaja tidak membawa perlengkapan shalat dengan alasan lupa mencatat namanya . adapun dampak dari pelaksanaan sholat berjamaah tersebut adalah :
a.       Melakukan shalat berjamaah dapat meningkatkan kedisiplinan siswa, Menerapkan sikap disiplin pada siswa tidaklah mudah. Terkadang diperlukan sikap yang tegas bahkan dapat berujung pada sanksi berupa hukuman. Meskipun sanksi tersebut telah dilakukan berkali-kali tapi tidak membuat siswa merasa jera . Namun seiring dengan berjalannya waktu, kesadaran siswa terhadap pentingnya melaksanakan shalat dzuhur berjamaah mulai tumbuh. Dari sinilah sikap kedisiplin siswa mulai terbentuk dengan adanya kegiatan shalat  berjamaah. Sehingga siswa tidak hanya disiplin dalam hal shalat berjamaah, tetapi disiplin dalam hal lain juga.
b.      Sikap saling menyayangi terhadap sesama teman.
      Saling bertemu dan berkumpul bersama dalam suatu kegiatan keagamaan dapat menumbuhkan sikap untuk saling menyayangi terhadap teman yang lain. Berjabat tangan dapat mempersatukan hubungan silaturahmi, mengenal teman yang selama ini belum kita kenal sebelumnya, menunjukkan bahwa islam mengajarkan untuk bersikap ramah terhadap orang lain.
c.       Menjauhkan siswa dari perilaku yang kurang terpuji
      Orang yang selalu melaksanakan perintah Allah akan terhindar dari sifat-sifat kurang terpuji, karena mereka tahu Allah selalu mengawasi apa yang mereka lakukan. Dengan melaksanakan shalat berjamaah, kita mematuhi perintah Allah dan melaksanakan seperti apa yang Rasulullah beserta para sahabatnya dulu kerjakan.
d.      Meningkatkan Kecerdasan Emosi dan spiritual (ESQ)
      Kecerdasan emosi adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh manusia. Emosi adalah bahan bakar bagi otak agar mampu melakukan penalaran yang tinggi. Emosi menyulut kreatifitas, kolaborasi, inisiatif, dan transformasi; sedangkan penalaran logis berfungsi mengatasi dorongan-dorongan yang keliru dan menyelaraskan dengan proses, dan teknologi dengan sentuhan manusiawi.
e.       Meningkatkan sikap rela berkorban siswa
       Rela berarti bersedia dengan ikhlas hati, tidak mengharapkan imbalan atau dengan kemaun sendiri.Sedangkan berkorban adalah   berkorban berarti memiliki sesuatu yang dimiliki sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri.  Jadi Rela Berkorban Dalam Kehidupan Berarti Bersedia Dengan Ikhlas Memberikan Sesuatu (Tenaga, Harta, Atau Pemikiran) Untuk Kepentingan Orang Lain Atau Masyarakat.

Selasa, 24 Oktober 2017