Upaya meningkatkan kedisiplinan shalat
berjamaah di mushallah MTsN 5 Tanah Laut para guru
juga melakukan kerjasama dengan wali siswa.Guru-guru setiap hari membimbing siswa
untuk shalat berjamaah dengan cara guru menutup pelajaran saat azan
berkumandang. Para siswa diwajibkan hafal wirid sholat fardu dan mereka bergantian memimpin membaca wirid setiap kali sholat berjamaah ,setiap
hari siswa dibimbing untuk membawa perlengkapan shalat dan jika ada siswa yang
sengaja tidak membawa perlengkapan shalat dengan alasan lupa mencatat namanya .
adapun dampak dari pelaksanaan sholat berjamaah tersebut adalah :
a. Melakukan shalat berjamaah dapat
meningkatkan kedisiplinan siswa, Menerapkan sikap disiplin pada siswa tidaklah
mudah. Terkadang diperlukan sikap yang tegas bahkan dapat berujung pada sanksi
berupa hukuman. Meskipun sanksi tersebut telah dilakukan berkali-kali tapi
tidak membuat siswa merasa jera . Namun seiring dengan berjalannya waktu,
kesadaran siswa terhadap pentingnya melaksanakan shalat dzuhur berjamaah mulai
tumbuh. Dari sinilah sikap kedisiplin siswa mulai terbentuk dengan adanya
kegiatan shalat berjamaah. Sehingga
siswa tidak hanya disiplin dalam hal shalat berjamaah, tetapi disiplin dalam
hal lain juga.
b. Sikap saling menyayangi terhadap
sesama teman.
Saling bertemu dan berkumpul bersama
dalam suatu kegiatan keagamaan dapat menumbuhkan sikap untuk saling menyayangi
terhadap teman yang lain. Berjabat tangan dapat mempersatukan hubungan
silaturahmi, mengenal teman yang selama ini belum kita kenal sebelumnya,
menunjukkan bahwa islam mengajarkan untuk bersikap ramah terhadap orang lain.
c. Menjauhkan siswa dari perilaku yang
kurang terpuji
Orang yang selalu melaksanakan perintah
Allah akan terhindar dari sifat-sifat kurang terpuji, karena mereka tahu Allah
selalu mengawasi apa yang mereka lakukan. Dengan melaksanakan shalat berjamaah,
kita mematuhi perintah Allah dan melaksanakan seperti apa yang Rasulullah beserta
para sahabatnya dulu kerjakan.
d. Meningkatkan Kecerdasan Emosi dan spiritual (ESQ)
Kecerdasan
emosi adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya
dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh
manusia. Emosi adalah bahan bakar bagi otak agar mampu melakukan penalaran yang
tinggi. Emosi menyulut kreatifitas, kolaborasi, inisiatif, dan transformasi;
sedangkan penalaran logis berfungsi mengatasi dorongan-dorongan yang keliru dan
menyelaraskan dengan proses, dan teknologi dengan sentuhan manusiawi.
e. Meningkatkan sikap rela berkorban
siswa
Rela berarti bersedia dengan ikhlas
hati, tidak mengharapkan imbalan atau dengan kemaun sendiri.Sedangkan berkorban
adalah berkorban berarti memiliki sesuatu yang dimiliki
sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri. Jadi Rela
Berkorban Dalam Kehidupan Berarti Bersedia Dengan Ikhlas Memberikan Sesuatu
(Tenaga, Harta, Atau Pemikiran) Untuk Kepentingan Orang Lain Atau Masyarakat.